Selalu Menyajikan Berita Terkini

Kamis, 20 April 2017

MELIHAT DAHSYAT GARINCHA


Berita bola-Januhari yang lalu, Clarence Seedorf hanya bisa tersedu-sendu waktu menyatakan pengunduran dirinya menjadi pemain sepak bola yang terkenal. Permohonan dari mantan pemain klub, AC Milan, yang memanggilnya menjadi manajer terlampau sayang kalau untuk dibiarkan.

Akan tetapi dia juga sangat berat hati karena harus melepaskan klub barunya yang terlampau sayang, Botafogo. Pemain bintang yang berkulit hitam itu pun hanya bisa bersedih waktu menyatakan kejadian itu. Tidak lama menyusul. Dia pun langsung pergi kekota AC Milan.

Kemurahan yang enggak terpukul dalam satu pihak. Pendukung klub berbaju  yang berwarna hitam-putih itu juga mengenangkan hal yang sama. Biara tidak ada bekas peserta Belanda itu di timnya. Seandainya gelar yang sudah didapatkannya. Seedorf adalah pemain yang sangat banyak dicintai oleh pendukung klub tersebut.’’ Seedorf bertanding hanya berapa kali, akan tetapi dia dengan kepandaian dan kemampuannya menjadi pemain terkenal di klub mereka.’’ kata Joao, pekerja di klub tersebut.

Akan tetapi klub Botafogo tidak aja punya Seedorf, yang jadi masalah dengan pengikut klub itu. Klub juga mempunyai banyak pemain-pemain yang top salah satunya serupa, Jairzinho, Mario Zagalo, dan Garincha, pelatih terutama Selecao, juga pernah berlaga di klub itu. Dia ialah para pemain perkasa di timnas Brasil dan mempersembahkan trofi juara Dunia untuk sang Selecao.

Biar waktu itu hanya mempersembahkan Jefferson penjaga gawang kedua Brasil menjadi kiper di Selecao, dalam kenangannya, sampai sekarang ini Botafogo ialah satu-satunya klub di Brazil yang memperolehkan banyak memberi pemainnya berkumpul oleh Selecao.

Klub Botafogo ialah klub di pinggir pantai di daerah Rio de Janeiro. Tempatnya tidak jauh oleh klub sekota yang juga ada sejarah, iaitu yakni Fluminense, Vasco da Gama, dan Flamengo. Akan tetapi klub yang di bangun pada tahun 1904 itu pastinya tidak kalah besar. Semua kejayaan itu dipersembahkan penuh dalam sebentuk wisata yang dibilang menjadi ‘’ Manequinho Tour”. Manequinho ialah si anak kecil yang sedang kencing di taman, itu ialah maskot klub itu yang memutasikan muka menjadi si Donald Bebek, yang sedang bermasalah dalam hak memproduksi.

Wisata itu digelar pelancongan berpindah-pindah hotel General Severiano, yang waktu itu sebagian dari hotel itu dipakai FIFA masalah ticketing. Posisinya di bagian bawah hotel tua yang berdirinya pada tahun 1927, sejajar dengan almari bufet yang menyisikan trofi yang pernah diraih oleh klub itu.

Salah satunya ketika di Piala Carioca, pertandingan antarklub di Rio yang diambil lebih kurang 9 kali banyaknya, ialah di tahun 1907 pada tahun 1910 dan pada tahun 1912, hingga dilanjutkan pada tahun 1940. Waktu dalam pertandingan itu pula, klub itu membiki hasil yang belum pernah terlewati oleh Brasil. Itu waktu mereka menaklukkan Sport Club Mangueira untuk sekor 24-0. Bukan itu saja. Merupakan pesertanya, Heleno de Freitas, sebagai pemain yang paling hebat untuk mencetak 205 gol dalam 233 pertandingan yang didapatkannya.

Akan tetapi yang paling menarik ialah sebuah galeri beserjarah untuk klub itu yang disebut Tunel do Tempo atau “Terowongan Waktu”. Di sana, menjadi mendekorasi kunjungan klub itu dengan segala kejadian yang pernah timbul, di 4 rak yang berlain, bekas-bekas keunggulan dan nama klub itu terlukis pajangan foto-foto pemain klub itu.

Terbilang dengn cerita khayalan tentang keberhasilan klub itu waktu berlaga melawan Vasco da Gama ketika di tahun 1948. Keberhasilan itu sangat banyak membicarakan karena dibuat dengan teriakkan seekor anjing. Betuk – enggaknya hal itu, tidak ada yang bisa menentukan. Namanya juga khayalan.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive