Sangat banyak orang mengnatakan kalau di usia 40 tahun iyalah usia yang sangat rawan, dimana menjadi orang menggabungkannya menjadi waktu-waktu pensiunnya, istirahat, tua maupun semestinya. Bisa dikatakan sebagai seseorang sepak bola, umur dikepala 4 iyalah waktu penghabisan, tidak ada lagi yang diharap selain abdi.
Akan tetapi nampaknya perkataan itu tidak bisa membuat untuk Francesco Totti. Yup, Francesco Totti untuk hari itu tepatnya berumur 40 tahun akan tetapi masih nampak segar dan mampu berlari untuk mengambil bola. Bahkan, Francesco Totti masih mengnasih kontribusinya untuk klubnya, AS Roma apalagi di waktu-waktu susah.
Ketika teman-teman satu angkatannya sudah banyak yang berganti pekerjaan, beberapa malahan sudah ada yang menjadi manajer. Sedangkan Totti malah masih terlihat merasahi posisinya sebagai pemain sepak bola. Biar pun ketika di tahun yang lalu, , Francesco Totti lebih seringnya bertanding sebagai pemain di babak kedua.
Akan tetapi tidak open dari mana dia bertanding, Totti selalu sukses memperlihatkan yang terbaik untuk klub belahan jiwanya. Di tahun itu, Totti masih berada duduk sebagai bangku cadangan, akan tetapi julukkannya sang ( pangeran ) tidak begitu selek, dari 5 pertanding {1 kali menjalankan dan 3 kali sebagai peserta pengganti}, Francesco Totti sudah sukses menciptakan 2 gol aksih. Sesuatu hasil yang sangat-sangat cukup baik, paling enggak hasil itu bisa dikatakan lebih baik dari pada Pogba yang dijunjung setinggi langnit.
Totti mencipta gol yang terakhirnya ketika dipekan yang lalu disaat bertemu oleh klub Torino. Itu merupakan gol yang ke-250 bagi sang pangkeran di sepanjang prestasinya berlaga di Liga Serie A Italia, sekaligus dengan mensejajarkan hidupnya oleh sejarah di Serie A, Silvio Piola. Biarpun gol yang berkisahnya itu belum bisa melepaskan klub AS Roma dari kegagalan.
Disaat umurnya yang tidak muda lagi, gaya bermainya Totti agak sedikit lain walaupun gaya eksklusif dari dia cara memberi umpan ke rekanya dan visi penampilannya tertenok tetap mantap. Contonya yang paling mudah tersediah disaat dia mengoper assist dengan Dzeko ketika melawan klub Sampdoria kala. Mendapat bola operan dari temannya, Francesco Totti tidak pantas berlama-lama oleh bola. Dan dia langsung menendang operan lambung yang sangat tepat dan terjangkau yang lalu diberikan menjadi gol dari Dzeko. Operan itu mendapat pejian-pujian enggak hanya dari pelatih akan tetapi dari teman-teman seklubnya, yang pertama dai Edin Dzeko.
Francesco Totti bermain di atas lapangan hanya bisa satu menit di depan untuk temannya, pujian dari pelatih yaitu intuisi, Crotone, Davide, Nicola, dan Visi permainnanya sangat-sangat luar biasa.
Akan tetapi tidak ada kisah yang kekal di dunia itu, selulur dipastikan ada yang berakhir. Contonya begitu juga oleh sang Totti. Konterak bermainnya dengan klub AS Roma akan berakhir di tahun ini, apakah perjalanan yang baru pastinya yang sudah menuggu di luar sana, atau pun lagi dari lingkungan bola kali.
Totti merasakan sangat santai dan gembira, ketika menjalani akhir-akhir karirnya dari waktu ke waktu. Tidak ada sebagai alasan untuk berhenti dikarenakan dia masih kuat. Badan boleh tua, akan tetapi pikirannya dia masih bisa untuk mengakomodasi dan melaksanakan apapun, biarlah, kapten, biar pun itu, yang pasti, Totti akan tetep menikmatti di masa-masa hidupnya dan menjadi Romanisti sejati. Selam-lama hidupnya duduk di usia 40 tahun, Totti pangeran AS Roma.
0 komentar:
Posting Komentar