Selalu Menyajikan Berita Terkini

Jumat, 17 Maret 2017

KETIKA DI EURO 2004 GUNCANGAN DARI NEGARA PARA PUJAAN


Berita bola – timnas Yunani bisa dibilang lebih dikenal mempunyai sejarah dan kepercayaan yang berhubungan dengan para dewa. Maka itu, mereka disebut-sebut ( Negara Para Pujaan ) mendengarkan sejarah dan kepercayaan negara itu lebih mengagumkan daripada mengikuti dan mendengarkan sepak bola klub itu.

Akan tetapi, ketika di Piala Eropa pada tahun 2004 ceritanya lain. Klub Yunani malah mempersembahkan kejutan yang besar di dunia sepak bola Eropa. Klub Yunani yang tidak pernah dimasukan lebih dahulu dan tetap dianggap sebagai tingkat 2 atau pun tingkat 3. Akan tetapi malah klub itu menjadi juara sesudah mereka menaklukkan tuan rumah Portugal dengan skor 1-0 di pertandinga final.

Di Piala Eropa waktu itu diadakan di markas Portugal untuk yang pertama kalinya. Pastinya, sangat banyak yang menebak kalau Portugal yang waktu itu dilatih dengan Luiz Felipe Scolari akan bermain menjadi yang paling terbaik. Apalagi saat itu kita lihat formasi pemain-pemain dari timnas Portugal yang waktu itu diperkuat pemain bintang serupa Cristiano Ronaldo, Sabrosa Simao, Luis Figo, Rui Costa dan masih banyak pemain-pemain top.

Kita banding untuk klub Yunani yang waktu itu hanya diturunkan oleh pemain-pemain ‘’lapisan 2’’ itu iyalah Theodoros Zagorakis, Giorgios Karagounis, Angelos Basinas, Angelos Charisteas, dan pastinya untuk kiper Antonios Nikopolidis.

Akan tetapi, Pelatih Yunani, Otto Rehhagel, bisa memaksimalkan sesuatu peserta yang diadakan. Dia bisa melakukan perkiraan di atas kertas enggak terbukti sama sekalinya. Klub Yunani sudah berhasil melakukan Potugal tidak berkutik di pertandingan pembukaan di Piala Eropa pada tahun 2004 itu. Bermain dengan sekuatnya yang tercantik, klub Protugal maka kala untuk skor 1-2. Gol keberhasilan untuk klub Yunani dicetak dengan Karagounis pada menit ke-7 sedangkan Basinas pada menit ke-51 lewat luar kota pinalti.

Di pertandingan yang ke-2, klub Yunani kembali melakukan sang pemain sepak bola kesima. Kumpulan "Ethniki" sanggup menahan seri dengan skor 1-1 sedangkan saat itu Spanyol yang diperkuat dengan seseorang seperti Raul Gonzales, Fernando Morientes, Iker Casillas, dan Carles Puyol.

Permainan memesona klub Yunani kembali lagi menaklukkan salah satu klub besar di perempat final. Kali itu, klub Perancis yang di geser mantan juara piala dunia empat tahun yang lalu. Yunani berhasil memenangkan dengan skor yang sangat tipis 1-0 lewat gol dari Charisteas pada menit ke- 68.

Baru, timnas Republik Ceko yang masa itu masih mempuyai pemain-pemain yang hebat, juga mereka habisi di semifinal. Akhirnya Yunani pun memasuki ke final dan kembali bertemu oleh klub Portugal. Masih-masih pemain Otto Rehagel mempermalukan sang tuhan rumah. Saat itu Charisteas sebagai bintang untuk mencetak gol satu-satunya pada menit ke-59.

Sebenarnya, permainan yunani kurang mengasikkan. Tim mereka bermain hanya bertahan saja dan menjaga kekompakan untuk tim. Lalu hanya sesekali memuluskan untuk melakukan serangan baliknya.akan tetapi, taktik itu yang sering membuat musuh kecewa, lalu mereka menjadi melengah. Dari, waktu kesalahan itu klub Yunani pandai mengambil peluang. Tidak diharuskan bergaya, akan tetapi harus menang. Dengan, cara dan taktik itu yang membuatkan Yunani menjadi sang juaranya.

Untuk itu iyalah pendapatan yang sangat luar biasa bagi klub Yunani  dan pastinya untuk sepak bola Eropa. Mereka mendapatkan keberhuntungan dari kesempatan itu. Musuh lebih bagus secara taktik ketimbang mereka, akan tetapi mereka bisa mengambil kesempatan itu. Timnas Yunani membikin sejarah dalam sepak bola Eropa. Itu iyalah kehebohan,’’ perkatan Rehhagel sesudah usai bertarung.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive