Uang Saku Atlet Pelatnas Macet Lagi - Uang saku triwulan pertama sempat macet. Honor untuk bulan April kembali terlambat cair.
Pemerintah gagal memenuhi janjinya sendiri yang menjamin tak ada keterlambatan gaji atlet. Namun, malah kini muncul uang saku macet untuk kedua kalinya dalam satu tahun. Agen Bola Terbaik
Pertama, seperti yang sudah-sudah, uang saku atlet di tiga bulan pertama terlambat cair. Pemerintah kemudian mampu menyelesaikannya. Kini, muncul lagi masalah serupa: gaji atlet di bulan April belum dibayarkan.
Keterlambatan gaji itu disesalkan lifter nasional Deni. Sebab, sejak bergabung dengan pelatnas angkat besi baru kali ini ada uang saku atlet di bulan April yang tersendat.
"Sampai sekarang belum (ada honor masuk). Terakhir pembayaran honor itu Januari hingga Maret, waktu itu menerima kurang lebih Rp 30 juta untuk tiga bulan," kata Deni saat dihubungi detikSport Kamis (8/6/2017).
"Sepanjang saya pelatnas baru ini merasakan telat dua kali. Ya kan Maret sudah dibayar, harusnya April sudah dibayar dong. Ya kalau memang besok mau dibayar lihat saja. Game | Bola | Casino | Poker
"Untung kemarin saya masih ada sisaan dari International Olympic Committee, makanya sedikit banyak ada penyambung hidup," ujar Olimpian ini lagi.
Terpisah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satlak Prima, Chandra Bhakti, mengakui keterlambatan itu. Dia mengatakan pencairan uang saku atlet terhalang dengan sulitnya dalam mengecek perbedaan data rekening atlet dengan nama. Akibatnya, jika salah saja satu data maka sistem akan mengulang dari awal.
"Tetapi kami sudah melakukan terobosan untuk bulan Juni ini yakni melakukan kerjasama dengan BRI supaya tidak ada keterlambatan. Selama ini kan kami terhalang dengan sulitnya dalam mengecek adanya perbedaan data antara rekening atlet dengan nama, yang jika ada perbedaan fisik sedikit saja akan dikembalikan," Chandra menjelaskan terpisah.
"Nah, dengan kerjasama dengan BRI cabang Pal Merah nanti, tinggal KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) menyetorkan uangnya ke BRI, dan kami tinggal setor nama, totalnya berapa. Nanti kami tinggal usul, ' ini loh jumlahnya. Jadi kalau ada kesalahan nama tidak akan terjadi lagi seperti kemarin, dikembalikan. Ya, mudah-mudahan semuanya bisa diselesaikan besok," sambungnya.
Tak hanya itu, rencananya KPPN menyiapkan personel khusus yang akan membantu Kemenpora untuk menanganinya. Ini sebagai upaya untuk mengatasi masalah keterlambatan honor atlet.
Di luar itu, terobosan yang sama juga dilakukan untuk memperlancar pengeluaran anggaran dana uji coba dan trainning camp ke luar negeri. Bandar judi Online
"Untuk pengajuan uji coba dan trainning camp ke luar negeri kan harus ada persetujuan Sekretaris Negara (Setneg). Makanya, Kemenpora terus melakukan koordinasi dengan Setneg agar tidak lagi terkendala dalam memenuhi persyaratan yang ditetapkan," ucapnya.
"Apalagi, uji coba dan trainning camp sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi. Hasilnya, Setneg pun bersedia menempatkan personel khusus yang akan membantu melakukan verifikasi data yang dimasukkan dalam aplikasi," katanya.
Pemerintah gagal memenuhi janjinya sendiri yang menjamin tak ada keterlambatan gaji atlet. Namun, malah kini muncul uang saku macet untuk kedua kalinya dalam satu tahun. Agen Bola Terbaik
Pertama, seperti yang sudah-sudah, uang saku atlet di tiga bulan pertama terlambat cair. Pemerintah kemudian mampu menyelesaikannya. Kini, muncul lagi masalah serupa: gaji atlet di bulan April belum dibayarkan.
Keterlambatan gaji itu disesalkan lifter nasional Deni. Sebab, sejak bergabung dengan pelatnas angkat besi baru kali ini ada uang saku atlet di bulan April yang tersendat.
"Sampai sekarang belum (ada honor masuk). Terakhir pembayaran honor itu Januari hingga Maret, waktu itu menerima kurang lebih Rp 30 juta untuk tiga bulan," kata Deni saat dihubungi detikSport Kamis (8/6/2017).
"Sepanjang saya pelatnas baru ini merasakan telat dua kali. Ya kan Maret sudah dibayar, harusnya April sudah dibayar dong. Ya kalau memang besok mau dibayar lihat saja. Game | Bola | Casino | Poker
"Untung kemarin saya masih ada sisaan dari International Olympic Committee, makanya sedikit banyak ada penyambung hidup," ujar Olimpian ini lagi.
Terpisah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satlak Prima, Chandra Bhakti, mengakui keterlambatan itu. Dia mengatakan pencairan uang saku atlet terhalang dengan sulitnya dalam mengecek perbedaan data rekening atlet dengan nama. Akibatnya, jika salah saja satu data maka sistem akan mengulang dari awal.
"Tetapi kami sudah melakukan terobosan untuk bulan Juni ini yakni melakukan kerjasama dengan BRI supaya tidak ada keterlambatan. Selama ini kan kami terhalang dengan sulitnya dalam mengecek adanya perbedaan data antara rekening atlet dengan nama, yang jika ada perbedaan fisik sedikit saja akan dikembalikan," Chandra menjelaskan terpisah.
"Nah, dengan kerjasama dengan BRI cabang Pal Merah nanti, tinggal KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) menyetorkan uangnya ke BRI, dan kami tinggal setor nama, totalnya berapa. Nanti kami tinggal usul, ' ini loh jumlahnya. Jadi kalau ada kesalahan nama tidak akan terjadi lagi seperti kemarin, dikembalikan. Ya, mudah-mudahan semuanya bisa diselesaikan besok," sambungnya.
Tak hanya itu, rencananya KPPN menyiapkan personel khusus yang akan membantu Kemenpora untuk menanganinya. Ini sebagai upaya untuk mengatasi masalah keterlambatan honor atlet.
Di luar itu, terobosan yang sama juga dilakukan untuk memperlancar pengeluaran anggaran dana uji coba dan trainning camp ke luar negeri. Bandar judi Online
"Untuk pengajuan uji coba dan trainning camp ke luar negeri kan harus ada persetujuan Sekretaris Negara (Setneg). Makanya, Kemenpora terus melakukan koordinasi dengan Setneg agar tidak lagi terkendala dalam memenuhi persyaratan yang ditetapkan," ucapnya.
"Apalagi, uji coba dan trainning camp sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi. Hasilnya, Setneg pun bersedia menempatkan personel khusus yang akan membantu melakukan verifikasi data yang dimasukkan dalam aplikasi," katanya.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar