Menjawab Fitnah Seword Dibiayai Sunny dan Peliharaan Istana - Saat acara ILC berlangsung semalam, banyak yang menyapa saya via chat mengabarkan bahwa seword.com disebut-sebut dalam bahasan Saracen. Saya sedang dalam perjalanan meeting. Sesampainya di rumah, pun saya tak tertarik untuk menonton karena tidak ada televisi, juga karena cukup kelelahan.
Pagi ini saya baru melihat dan memperhatikan tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepada Seword selama diskusi ILC berlangsung. AGEN CASINO TERBAIK
![Agen Bola Casino Poker Terbesar Terbaik Terpercaya Agen Bola Casino Poker Terbesar Terbaik Terpercaya](https://media.giphy.com/media/l4FGInM0s1vc5qJkQ/giphy.gif)
Pertama, pengacara Eggi Sudjana menyebut melaporkan seword.com karena menulis berita menyudutkan tentang Eggi.
Dalam pantauan saya pada beberapa media mainstream, nama seword.com memang sempat diseret-seret dalam kasus Saracen. Namun yang dilaporkan adalah Sunny Tanuwidjaja yang dianggap telah membayar Seword untuk menyudutkan Eggi.
Entah mengapa semalam tuduhannya berubah dan menyebut bahwa Sunny Tanuwidjaja dilaporkan karena membiayai Saracen, sementara Seword dilaporkan karena membuat berita tentang eggi.
Fitnah yang dilakukan oleh kelompok Eggi dengan menyatakan bahwa Sunny membiayai Seword sebenarnya sudah saya maafkan. Saya pilih memahami bahwa itu adalah langkah panik, sehingga melakukan blunder dengan tuduh kanan kiri, menyerang orang lain yang dianggap lawannya.
Tapi kalau semalam disebutkan seword mau dilaporkan karena menulis berita tentang Eggi, saya jadi bingung ini yang benar yang mana? Melaporkan Sunny yang membiayai Seword? atau melaporkan Seword yang menulis berita tentang Eggi? Hehe sebenernya salah semua, sebab Sunny tidak membiayai Seword, sementara Seword juga tidak menayangkan berita. Namun saya tetap ingin membahas ini, sebab ada ketidak konsistenan dalam pernyataan kelompok Eggi. Setidak konsisten Jasriadi sang pimpinan Saracen yang menurut Polisi berubah-ubah dalam setiap jawabannya.
Kedua, fitnah Jonru yang mengatakan bahwa Seword adalah website hoax yang dipelihara pemerintah, kemudian mempermasalahkan lomba penulisan yang kami gelar dalam rangka menyambut HUT RI ke 72, dengan menggandeng istana.
Sebenarnya tidak ada yang menarik untuk ditanggapi dari ocehan seorang manusia seperti Jonru. Tetapi karena saya setuju dengan pendapat bahwa “kebohongan yang didengungkan terus menerus akan dianggap kebenaran,” maka saya pikir perlu untuk menuliskan ini.
Patut diketahui, lomba menulis tentang pencapaian Jokowi adalah event yang diselenggarakan oleh Seword dan Seknas Jokowi. Sama sekali bukan arahan pemerintah atau atas suruhan Istana. Kami menyelenggarakannya sendiri dengan biaya patungan antara Seword dan Seknas.
Bahwa dalam event tersebut kami menggandeng Pak Eko Sulistyo dari Deputi IV bidang komunikasi politik dan diseminasi informasi Kantor Staf Presiden sebagai juri, itu adalah upaya dan langkah kami agar lomba ini dapat menghasilkan artikel-artikel yang berkualitas. Dan itu bisa kami lakukan, sebab Seknas Jokowi merupakan organisasi legal berbadan hukum, sementara seword –PT Seword Media Utama- juga merupakan perusahaan legal sejak Januari 2017.
Sebagai organisasi dan perusahaan legal, kami berhak mengajak kerjasama dengan pihak manapun, termasuk dengan KSP. Kami juga punya hak untuk meminta Dewan Pertimbangan Presiden, Pak Sidarto Danusubroto, untuk menandatangani sertifikat penghargaan bagi seluruh pemenang lomba.
Kalau dalam waktu dekat ini kami segera menerbitkan buku dari kumpulan artikel pencapaian Jokowi, lalu menjualnya untuk umum, ini pun tidak boleh dipersoalkan oleh siapapun. Karena yang kami lakukan adalah event positif dan berdasarkan data serta pengalaman pribadi para penulisnya. Kenapa hal-hal baik seperti ini dipermasalahkan? Lalu menyebut Seword peliharaan istana? Apa hubungannya?! AGEN BOLA TERPERCAYA
Sama seperti yang dikatakan Akbar Faisal, saya tidak tau harus mengatakan apa lagi untuk manusia seperti Jonru ini. mengapa ada orang yang mempermasalahkan hal-hal positif dan menyebutnya sebagai kegiatan negatif? Sampai menuduh peliharaan istana.
Tapi setelah merenung sejenak, saya akhirnya memilih maklum. Sebab manusia seperti Jonru ini memang sedikit berbeda dengan kita. Contohnya, mempertanyakan ibunda kandung Jokowi, serta menyebut Jokowi tidak jelas asal usulnya, Jonru menilai itu bukan sebuah penghinaan. Padahal dalam logika yang waras dan normal, jika kita dianggap tidak jelas asal usulnya, dipertanyakan serta diragukan orang tua kandungnya, itu adalah penghinaan luar biasa. Andai saya yang diperlakukan seperti itu dan orang tersebut ada di depan saya, minimal saya akan pukuli dia sampai sekarat.
Dalam ingatan saya, Jonru sudah berkali-kali mempertanyakan ibunda kandung Jokowi. Pernah juga dia memfitnah bahwa beda usia ibunda Sujiatmi dengan Jokowi hanya 10 tahun. Padhal nyatanya, Ibunda Sujiatmi dan Jokowi terpaut 18 tahun. Sebab Jokowi lahir pada tahun 1961 dari pasangan Noto Miharjo (kelahiran 1940) dan Sujiatmi Notomiharjo (kelahiran 1943). Ayah Jokowi meninggal pada tahun 2000 lalu, saat berusia 60 tahun.
Jadi kalau Jonru terus menerus menyebut Jokowi dan ibunya hanya terpaut 10 tahun, dilakukan berkali-kali, terus menerus, sepertinya ini memang merupakan agenda pembusukan kepada menyerang Jokowi. Seperti ada kesengajaan bahwa itu dilakukan terus menerus supaya orang-orang percaya kepada fitnah tersebut.
Fitnah yang dialamatkan ke Seword dan diulang terus menerus, saya pikir juga tidak bisa dibiarkan, sehingga saya menuliskan ini. Namun jika Jonru atau orang-orang lain di luar sana bertanya mengapa Jonru yang suka nyebar hoax tidak ditangkap? Mengapa kami tidak melaporkan dan seterusnya, jawabannya sederhana: karena kami tidak punya waktu untuk memproses manusia seperti dia. Tidak ada untungnya bagi kami untuk melaporkannya. Sementara kami juga tidak akan hancur karena fitnahnya. Malah semakin terkenal dan disukai oleh jutaan pembacanya.
Kami juga tidak akan melaporkan Eggi yang memfitnah bahwa Sunny membiayai Seword, karena kami merasa bahwa Eggi tidak punya posisi tawar politik yang kuat dan perlu kami permasalahkan. Hanya orang biasa. Selain itu kami juga merasa senang karena fitnah-fitnah seperti itu menjadi promosi gratis demi tumbuh kembangnya Seword. AGEN POKER INDONESIA TERBESAR
Selama ini kami menganggap Jonru dan beberapa manusia sejenisnya ini lucu-lucuan saja. Pada satu titik, saya sependapat dengan pendapat Efendi Ghazali semalam, agar kita tidak terlalu serius menanggapi hoax. Maksudnya untuk kelas hoax seperti Jonru.
Tetapi untuk sekelas hoax serta ujaran kebencian mengandung SARA, dilakukan secara terorganisir, saya menganggapnya sangat serius. Beberapa negara di dunia ini hancur dan perang saudara oleh propaganda SARA.
Pagi ini saya baru melihat dan memperhatikan tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepada Seword selama diskusi ILC berlangsung. AGEN CASINO TERBAIK
![Agen Bola Casino Poker Terbesar Terbaik Terpercaya Agen Bola Casino Poker Terbesar Terbaik Terpercaya](https://media.giphy.com/media/l4FGInM0s1vc5qJkQ/giphy.gif)
Pertama, pengacara Eggi Sudjana menyebut melaporkan seword.com karena menulis berita menyudutkan tentang Eggi.
Dalam pantauan saya pada beberapa media mainstream, nama seword.com memang sempat diseret-seret dalam kasus Saracen. Namun yang dilaporkan adalah Sunny Tanuwidjaja yang dianggap telah membayar Seword untuk menyudutkan Eggi.
Entah mengapa semalam tuduhannya berubah dan menyebut bahwa Sunny Tanuwidjaja dilaporkan karena membiayai Saracen, sementara Seword dilaporkan karena membuat berita tentang eggi.
Fitnah yang dilakukan oleh kelompok Eggi dengan menyatakan bahwa Sunny membiayai Seword sebenarnya sudah saya maafkan. Saya pilih memahami bahwa itu adalah langkah panik, sehingga melakukan blunder dengan tuduh kanan kiri, menyerang orang lain yang dianggap lawannya.
Tapi kalau semalam disebutkan seword mau dilaporkan karena menulis berita tentang Eggi, saya jadi bingung ini yang benar yang mana? Melaporkan Sunny yang membiayai Seword? atau melaporkan Seword yang menulis berita tentang Eggi? Hehe sebenernya salah semua, sebab Sunny tidak membiayai Seword, sementara Seword juga tidak menayangkan berita. Namun saya tetap ingin membahas ini, sebab ada ketidak konsistenan dalam pernyataan kelompok Eggi. Setidak konsisten Jasriadi sang pimpinan Saracen yang menurut Polisi berubah-ubah dalam setiap jawabannya.
Kedua, fitnah Jonru yang mengatakan bahwa Seword adalah website hoax yang dipelihara pemerintah, kemudian mempermasalahkan lomba penulisan yang kami gelar dalam rangka menyambut HUT RI ke 72, dengan menggandeng istana.
Sebenarnya tidak ada yang menarik untuk ditanggapi dari ocehan seorang manusia seperti Jonru. Tetapi karena saya setuju dengan pendapat bahwa “kebohongan yang didengungkan terus menerus akan dianggap kebenaran,” maka saya pikir perlu untuk menuliskan ini.
Patut diketahui, lomba menulis tentang pencapaian Jokowi adalah event yang diselenggarakan oleh Seword dan Seknas Jokowi. Sama sekali bukan arahan pemerintah atau atas suruhan Istana. Kami menyelenggarakannya sendiri dengan biaya patungan antara Seword dan Seknas.
Bahwa dalam event tersebut kami menggandeng Pak Eko Sulistyo dari Deputi IV bidang komunikasi politik dan diseminasi informasi Kantor Staf Presiden sebagai juri, itu adalah upaya dan langkah kami agar lomba ini dapat menghasilkan artikel-artikel yang berkualitas. Dan itu bisa kami lakukan, sebab Seknas Jokowi merupakan organisasi legal berbadan hukum, sementara seword –PT Seword Media Utama- juga merupakan perusahaan legal sejak Januari 2017.
Sebagai organisasi dan perusahaan legal, kami berhak mengajak kerjasama dengan pihak manapun, termasuk dengan KSP. Kami juga punya hak untuk meminta Dewan Pertimbangan Presiden, Pak Sidarto Danusubroto, untuk menandatangani sertifikat penghargaan bagi seluruh pemenang lomba.
Kalau dalam waktu dekat ini kami segera menerbitkan buku dari kumpulan artikel pencapaian Jokowi, lalu menjualnya untuk umum, ini pun tidak boleh dipersoalkan oleh siapapun. Karena yang kami lakukan adalah event positif dan berdasarkan data serta pengalaman pribadi para penulisnya. Kenapa hal-hal baik seperti ini dipermasalahkan? Lalu menyebut Seword peliharaan istana? Apa hubungannya?! AGEN BOLA TERPERCAYA
Sama seperti yang dikatakan Akbar Faisal, saya tidak tau harus mengatakan apa lagi untuk manusia seperti Jonru ini. mengapa ada orang yang mempermasalahkan hal-hal positif dan menyebutnya sebagai kegiatan negatif? Sampai menuduh peliharaan istana.
Tapi setelah merenung sejenak, saya akhirnya memilih maklum. Sebab manusia seperti Jonru ini memang sedikit berbeda dengan kita. Contohnya, mempertanyakan ibunda kandung Jokowi, serta menyebut Jokowi tidak jelas asal usulnya, Jonru menilai itu bukan sebuah penghinaan. Padahal dalam logika yang waras dan normal, jika kita dianggap tidak jelas asal usulnya, dipertanyakan serta diragukan orang tua kandungnya, itu adalah penghinaan luar biasa. Andai saya yang diperlakukan seperti itu dan orang tersebut ada di depan saya, minimal saya akan pukuli dia sampai sekarat.
Dalam ingatan saya, Jonru sudah berkali-kali mempertanyakan ibunda kandung Jokowi. Pernah juga dia memfitnah bahwa beda usia ibunda Sujiatmi dengan Jokowi hanya 10 tahun. Padhal nyatanya, Ibunda Sujiatmi dan Jokowi terpaut 18 tahun. Sebab Jokowi lahir pada tahun 1961 dari pasangan Noto Miharjo (kelahiran 1940) dan Sujiatmi Notomiharjo (kelahiran 1943). Ayah Jokowi meninggal pada tahun 2000 lalu, saat berusia 60 tahun.
Jadi kalau Jonru terus menerus menyebut Jokowi dan ibunya hanya terpaut 10 tahun, dilakukan berkali-kali, terus menerus, sepertinya ini memang merupakan agenda pembusukan kepada menyerang Jokowi. Seperti ada kesengajaan bahwa itu dilakukan terus menerus supaya orang-orang percaya kepada fitnah tersebut.
Fitnah yang dialamatkan ke Seword dan diulang terus menerus, saya pikir juga tidak bisa dibiarkan, sehingga saya menuliskan ini. Namun jika Jonru atau orang-orang lain di luar sana bertanya mengapa Jonru yang suka nyebar hoax tidak ditangkap? Mengapa kami tidak melaporkan dan seterusnya, jawabannya sederhana: karena kami tidak punya waktu untuk memproses manusia seperti dia. Tidak ada untungnya bagi kami untuk melaporkannya. Sementara kami juga tidak akan hancur karena fitnahnya. Malah semakin terkenal dan disukai oleh jutaan pembacanya.
Kami juga tidak akan melaporkan Eggi yang memfitnah bahwa Sunny membiayai Seword, karena kami merasa bahwa Eggi tidak punya posisi tawar politik yang kuat dan perlu kami permasalahkan. Hanya orang biasa. Selain itu kami juga merasa senang karena fitnah-fitnah seperti itu menjadi promosi gratis demi tumbuh kembangnya Seword. AGEN POKER INDONESIA TERBESAR
Selama ini kami menganggap Jonru dan beberapa manusia sejenisnya ini lucu-lucuan saja. Pada satu titik, saya sependapat dengan pendapat Efendi Ghazali semalam, agar kita tidak terlalu serius menanggapi hoax. Maksudnya untuk kelas hoax seperti Jonru.
Tetapi untuk sekelas hoax serta ujaran kebencian mengandung SARA, dilakukan secara terorganisir, saya menganggapnya sangat serius. Beberapa negara di dunia ini hancur dan perang saudara oleh propaganda SARA.
0 komentar:
Posting Komentar