Teguh Hendrawan, pernah diperjuangkan Ahok agar tak dicopot kini jadi tersangka - Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawan, tiba-tiba ditetapkan tersangka oleh penyidik Polda Metro Jaya. Penetapan tersangka setelah Teguh dilaporkan seseorang atas nama Felix Tirtawidjaja.
Dalam laporannya, Felix menuding Teguh telah memasuki lahan seluas 25 hektare di kawasan Rawa Rotan Cakung, Jakarta Timur. Lucunya, Teguh tak pernah diperiksa sebelumnya terkait laporan tersebut namun sudah ditetapkan sebagai tersangka. AGEN CASINO KAISAR88
"Iya betul (ditetapkan sebagai tersangka)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada merdeka.com, Rabu (29/8).
Teguh mengaku kaget dirinya tiba-tiba menjadi tersangka. Apalagi, tindakan yang dituduhkan padanya semata-mata untuk mempertahankan aset milik Pemprov DKI Jakarta.
"Jelas tanah tersebut merupakan aset milik Pemda DKI. Saya menjalankan tugas sebagai aparat pemerintah untuk mengamankan aset, malah ditetapkan sebagai tersangka," papar dia.
Dalam waktu dekat, Teguh akan dimintai keterangan. Pemprov DKI Jakarta berjanji memberikan bantuan pada Teguh.
Sosok Teguh bukan orang baru di Pemprov DKI. Sebelumnya, menjabat sebagai Camat, Plt Lurah sampai Wakadishubtrans. Namun di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, Teguh diminta menempati posisi kadis dengan alasan kinerjanya cukup baik. Kala itu, Ahok, sapaan Basuki, tak mempermasalahkan latar belakangan pendidikan dengan jabatan yang diduduki selama mumpuni bertugas di tempat tersebut. AGEN BOLA KAISAR88
"Saya berpikir mau masukin (menjadi Kepala Dinas Tata Air) yang bukan orang (pegawai) PU (Dinas Tata Air), yang enggak ada hubungannya sama Dinas PU," tegas Ahok kala itu.
Teguh kemudian dilantik menjadi kepala dinas Tata Air DKI Jakarta pada Desember 2015 silam. Dipercaya menjadi kepala dinas, Teguh mengaku siap bekerja dengan baik.
"Kita kan sama aja pegawai negeri siap ditempatin di mana aja, kita kapan aja siap digeser perintah Gubernur aja. Dan bagaimana kita kerja aja sesuai aturan, kerja apa yang diinginkan pak gubernur Insya Allah lah," kata Teguh.
Kinerja Teguh selama setahun lebih rupanya membuat Ahok simpati. Sampai-sampai, Ahok menolak saat Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, akan mencopot Teguh dari jabatannya.
Dia menitipkan pada Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, agar tak mengganti Teguh. Saat itu, Ahok meyakinkan Prasetuo bahwa Teguh merupakan lulusan sarjana sosial yang tidak pernah memiliki kendala walaupun bekerja sebagai kepala dinas di rumpun teknik.
"Sekarang sudah ada banyak pembangunan sheet pile segala macam kan kinerjanya bagus buat nanganin banjir," beber Ahok.
Dia meminta semua pihak untuk lebih objektif dalam memberikan penilaian. Sebab mereka sebenarnya bukan bekerja kepada dirinya, melainkan untuk warga ibu kota.
"Jangan selalu pikir pejabat baik itu kerja buat saya. Kerja buat Jakarta kok. Jadi jangan selalu punya persepsi yang rajin kerja di lapangan pasti kerja buat Ahok bukan. Buat orang Jakarta," jelas Ahok.
Kini, Teguh yang dinilai berkinerja baik malah jadi tersangka di Polda Metro Jaya. Meski demikian Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memastikan akan memberikan yang terbaik untuk Teguh dalam menghadapi proses hukum.
"Kalau sudah menyangkut perkara hukum kia akan ikuti semua ketentuan hukum yang ada. Jadi saya sudah konsultasi dengan ibu Plt BKD ketentuannya nanti ada dokumen resmi yang menjelaskan semua peraturan perundangan apa hak dan kewajiban ASN yang mengalami perkara seperti ini," ucap Anies.
Pemprov DKI, lanjut Anies, memastikan ikut memberikan bantuan hukum untuk Teguh. "Tentu. Bahkan pas pemeriksaan teguh udah lapor ke saya sejak Minggu lalu, bantuan hukum saat proses pemeriksaan biro hukum pun ikut," tegas Anies.
0 komentar:
Posting Komentar