Digusur Ahok, Warga Kampung Kunir Tagih Janji Anies Baswedan - Sebanyak 33 kepala keluarga memperingati tiga tahun penggusuran oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terhadap hunian Kampung Kunir, Pinangsia, Jakarta Barat.Penggusuran oleh Ahok pada 25 Mei 2015. AGEN JUDI ONLINE TERPERCAYA
Pada banner yang terpasang di lokasi acara, tertulis "Memperingati 3 Tahun Penggusuran Kampung Kunir, Dikenang Supaya Tidak Terulang Kembali". Ada pameran foto yang menceritakan kehidupan masyarakat Kampung Kunir sejak 1980-an, saat terjadinya penggusuran pada masa Ahok, hingga sekarang.
"Kita memperingati agar peristiwa pelanggaran hak asasi manusia seperti tiga tahun lalu tidak terulang kembali," kata perwakilan Jaringan Rakyat Miskin Kota, Nurhayati, di Kampung Kunir, Selasa, 29 Mei 2018.
Pada 2015, Gubernur Ahok menggusur Kampung Kunir dengan alasan banyak rumah yang berdiri di bibir sungai dan tak memiliki izin bangunan. Ketika itu setidaknya ada 70-an rumah yang berdiri di bantaran Sungai Ciliwung tersebut.
Saat Anies Baswedan dan Sandiaga Uno terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, mereka menjanjikan pembangunan shelter untuk warga Kampung Kunir yang digusur. Anies Baswedan juga menjanjikan penataan Kampung Kunir dan 20 kampung kota lainnya di Jakarta. BANDAR TOGEL TERBESAR | SITUS TOGEL TERBAIK
Kendati peringatan tiga tahun, acara ini merupakan yang kali pertama digelar. Sesepuh Kampung Kunir, Suhadi, 62 tahun, mengatakan warga ingin mengawal pelaksanaan pembangunan shelter yang dijanjikan Anies Baswedan.
"Iya, sekaligus buka puasa bersama, sekaligus mengawal pembangunan shelter ini," ujar pria yang sudah tinggal di Kampung Kunir sejak 1980 itu.
Peringatan tiga tahun penggusuran Kampung Kunir oleh Ahok ini dihadiri oleh Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), Serikat Becak Jakarta, dan pedagang kaki lima (PKL). Hadir pula jajaran pemerintah DKI di antaranya Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan, Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.
0 komentar:
Posting Komentar