Politikus PDIP Sebut Jokowi Punya Opsi Perpanjang Masa Dinas Keprajuritan Gatot Nurmantyo - Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Effendi Simbolon mengatakan, Presiden Joko Widodo punya beberapa alternatif menyikapi Panglima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelang masa pensiun. AGEN CASINO TERBAIK
Gatot bakal pensiun di bulan Maret tahun 2018.
Bukan cuma mengusulkan mempercepat penggantian, masa dinas keprajuritan Gatot juga bisa diperpanjang.
"Pertama beliau diusulkan diganti pada persidangan ini, atau persidangan (DPR) yang akan datang di Januari. Kedua bisa saja Presiden Jokowi memandang perlu untuk memperpanjang masa dinas keprajuritanya," kata Effendi kepada wartawan di Museum Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).
Anggota Komisi I DPR RI ini menjelaskan, Gatot akan pensiun di usia 58 tahun. Karena kepentingan tertentu, Presiden Jokowi bisa menggunakan hak prerogatifnya. AGEN POKER INDONESIA TERBESAR
"Untuk memberikan perpanjangan dinas keprajuritan, sampai dengan satu tahun dan itu bisa diperpanjang sampai dengan lima kali," katanya.
Effendi yang mengaku bukan pada posisi mendorong Gatot dicopot atau diperpanjang masa jabatannya, tetapi hanya memberikan alternatif solusi sesuai aturan undang-undang yang berlaku.
Menurutnya, perpanjangan dinas keprajuritan sudah pernah dilakukan kepada Panglima TNI sebelumnya. AGEN BOLA TERPERCAYA
"Dan itu beberapa panglima sebelumnya sudah mendapatkan itu. Mulai jaman Jenderal Purnawirawan TNI Feisal Edno Tanjung, hingga Jenderal TNI Purnawirawan Benny Moerdani," katanya.
Alternatif ketiga kata Effendi, kalau memang Gatot diganti, calon berikutnya tidak mengikat harus dari matra yang berbeda. Maksudnya diganti bergiliran.
"Bisa saja kembali ke Angkatan Darat lagi. Tidak harus bergilir, tidak mutlak. Tidak melihat dari kematraanya tapi bagaimana kebutuhannya TNI kedepan. Oleh negara itu diharapkan sebagai apa, kalau kita merujuk dua tahun terakhir di pidato presiden di HUT TNI jelas ke arah mana," katanya.
"Sehingga kita bisa tahu sebenarnya alur pengguna dari TNI nantinya presiden juga. Walaupun kita lihat secara kelembagaan TNI yang berfungsi tupoksinya di pertahanan negara," tambahnya.
Gatot bakal pensiun di bulan Maret tahun 2018.
Bukan cuma mengusulkan mempercepat penggantian, masa dinas keprajuritan Gatot juga bisa diperpanjang.
"Pertama beliau diusulkan diganti pada persidangan ini, atau persidangan (DPR) yang akan datang di Januari. Kedua bisa saja Presiden Jokowi memandang perlu untuk memperpanjang masa dinas keprajuritanya," kata Effendi kepada wartawan di Museum Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).
Anggota Komisi I DPR RI ini menjelaskan, Gatot akan pensiun di usia 58 tahun. Karena kepentingan tertentu, Presiden Jokowi bisa menggunakan hak prerogatifnya. AGEN POKER INDONESIA TERBESAR
"Untuk memberikan perpanjangan dinas keprajuritan, sampai dengan satu tahun dan itu bisa diperpanjang sampai dengan lima kali," katanya.
Effendi yang mengaku bukan pada posisi mendorong Gatot dicopot atau diperpanjang masa jabatannya, tetapi hanya memberikan alternatif solusi sesuai aturan undang-undang yang berlaku.
Menurutnya, perpanjangan dinas keprajuritan sudah pernah dilakukan kepada Panglima TNI sebelumnya. AGEN BOLA TERPERCAYA
"Dan itu beberapa panglima sebelumnya sudah mendapatkan itu. Mulai jaman Jenderal Purnawirawan TNI Feisal Edno Tanjung, hingga Jenderal TNI Purnawirawan Benny Moerdani," katanya.
Alternatif ketiga kata Effendi, kalau memang Gatot diganti, calon berikutnya tidak mengikat harus dari matra yang berbeda. Maksudnya diganti bergiliran.
"Bisa saja kembali ke Angkatan Darat lagi. Tidak harus bergilir, tidak mutlak. Tidak melihat dari kematraanya tapi bagaimana kebutuhannya TNI kedepan. Oleh negara itu diharapkan sebagai apa, kalau kita merujuk dua tahun terakhir di pidato presiden di HUT TNI jelas ke arah mana," katanya.
"Sehingga kita bisa tahu sebenarnya alur pengguna dari TNI nantinya presiden juga. Walaupun kita lihat secara kelembagaan TNI yang berfungsi tupoksinya di pertahanan negara," tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar