Selalu Menyajikan Berita Terkini

Minggu, 10 Desember 2017

Brilian! Gatot Diganti Saat Publik Tak Lagi Mengeluhkannya

https://seword.com/politik/brilian-gatot-diganti-saat-publik-tak-lagi-mengeluhkannya-H15Gnvtbf

Brilian! Gatot Diganti Saat Publik Tak Lagi Mengeluhkannya - Posisi Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI akhirnya diganti oleh Hadi Tjahjanto. Proses pergantiannya berjalan begitu mulus tanpa hiruk pikuk atau drama. DPR pun begitu saja menyetujuinya tanpa perdebatan. Sehingga kita pun tidak perlu terlibat dengan serangkaian perdebatan tidak perlu. .AGEN POKER INDONESIA TERBESAR

Satu hal yang menarik dalam kacamata politik kita adalah sikap dan kebijakan Presiden Jokowi yang sangat luar biasa. Tenang dan terukur dalam bertindak.

Saya masih ingat betul ketika isu pergantian Gatot berkali-kali dihembuskan, bahkan saat terjadi aksi demo 212. Isu tersebut menjadi lebih hangat dibicarakan karena wartawan mengkonfirmasi kepada Gatot dan beliau membantahnya. Uniknya, isu pergantian ini berulang kali kita baca dengan penuh drama.

Saat aksi 212 berlangsung, Presiden Jokowi dan JK ikut datang ke Monas bersama beberapa menterinya. Mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa Gatot adalah satu-satunya orang dalam rombongan Istana yang mengenakan peci putih. Sebab yang lainnya mengenakan peci tradisi atau khas nusantara, hitam. AGEN BOLA TERPERCAYA  

Gatot juga sempat mengeluarkan analisis tentang Indonesia yang akan memasuki zona proxy war, mengkhawatirkan –atau mungkin juga menakut-nakuti- tentang kekayaan serta sumber daya alam yang dimiliki oleh negara kita.

Lanjut pada tahun 2016, jelang HUT ke 71 TNI, Gatot mengusulkan agar TNI memiliki hak berpolitik. Dipulihkan kembali. Meskipun akhirnya Gatot menyebut bahwa hari ini Indonesia belum siap, namun jelas menjadi kontroversial karena Gatot menyebut mungkin 10 tahun lagi bisa diterapkan. Pernyataannya seperti sebuah skenario besar menuju Indonesia 2027. Seolah ada pesan tersirat dan menjadi hangat untuk diperdebatkan.

Gatot pernah berseteru dengan Ryamizard, Menteri Pertahanan, terkait Peraturan Menter nomor 28. Gatot mengeluh karena kewenangan anggaran pertahanan, untuk mengelola matra laut, dara dan udara berubah menjadi di bawah Menteri Pertahanan.

Dan mungkin yang sangat kontroversial adalah tidak sependapatnya Gatot dan Tito soal kasus makar. Saat itu Polri sedang menangani kasus makar yang melibatkan oknum pimpinan ormas. “Kudeta Presiden Jokowi, saya agak tersinggung kata-kata itu, karena saya umat Islam juga” kata Gatot dalam talkshow Rosi di Kompas.

Pernyataan Gatot tersebut memang sempat membuat elektabilitasnya melambung, khususnya di kalangan para demonstran. Gatot jadi idola baru selain Prabowo, mungkin juga jadi alternatif satu-satunya mengingat banyak orang sudah lelah memperjuangkan Prabowo yang pernah gagal berkali-kal. Namun di sisi lain Gatot dinilai tidak logis dalam menanggapi kasus-kasus yang sedang didalami oleh Polri.  AGEN CASINO TERBAIK
        Agen Bola Casino Poker Terbesar Terbaik Terpercaya

Lalu yang terakhir adalah surat instruksi untuk nonton bareng G30S/PKI. Film yang dibuat di jaman orde baru, yang sebenarnya dibuat di bawah tekanan dan pengawasan ketat, menjadi senjata propaganda di masa lalu, harus kita tonton hari ini di era demokrasi dan terbuka. Tidak logis. Justru hanya memunculkan perdebatan tidak penting.

Mayoritas rakyat yang memang sudah terbelah sejak 2014, diberikan sajian tontontan dan pernyataan provokatif terkait PKI. Isu yang dimainkan pada bulan September lalu seperti menjadi bensin penyulut dari fitnah-fitnah terstruktur, sistematis dan massif terhadap pemerintah Indonesia. Teten Masduki pernah difitnah PKI, Jokowi apalagi, sejak 2014 sudah difitnah PKI. Dan momen bulan September itu dimanfaatkan untuk memainkan isu PKI. Beruntung Jokowi begitu cerdas dalam bersikap, sehingga Presiden secara mengejutkan memilih menonton bareng film G30S/PKI, dan membuat Gatot tergopoh-gopoh menuju lokasi tempat Presiden dan Kapolri nonton film.

Di luar itu, mungkin masih ada lagi serangkaian kontroversi yang dilakukan Gatot. Pada intinya, sikap atau pernyataan Gatot kerap bernuansa politis, sekalipun itu sudah dibantah oleh yang bersangkutan.

Di saat Gatot dianggap bermanuver dan memainkan isu-isu tertentu untuk meningkatkan posisi tawarnya dalam politik, ada banyak kalangan mendesak Presiden untuk segera menggantinya. Namun Jokowi tak bergeming sedikitpun. Jokowi tidak menanggapi satu patah katapun dari apa yang sudah dikatakan oleh Gatot dengan segala kontroversinya. Malah Jokowi berulang kali tampil akrab dan harmonis dengan Gatot.

Lalu saat semua kontroversi dan manuver Gatot mereda atau mungkin juga selesai, Presiden kemudian menggantinya dengan Hadi Tjahjanto dari Angkatan Udara.

Suasana atau proses pergantian Panglima TNI mungkin akan berbeda jika dilakukan pada bulan September lalu, saat masih hangat-hangatnya Gatot mengeluarkan pernyataan kontroversial. Gatot bisa dicitrakan atau dibuatkan narasi jenderal yang terdzolimi selayaknya SBY. Dan aura Pilpres 2019 pasti sudah terasa sejak hari ini.

Namun beruntung berkat kejelian dan kesabaran Presiden Jokowi, semua drama tersebut batal tayang. Sehingga saat Gatot diganti, publik bisa menerima bahwa hal tersebut adalah pergantian yang biasa saja, mengingat Gatot juga sudah akan memasuki masa pensiun. Begitulah kura-kura.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive