Mantap, Djarot Mulai Berani Nonjok Anies-Sandi Dengan Sindiran Menohok - Djarot selama ini, saya lihat, selalu kalem dan tenang pembawaannya. Beda dengan Ahok yang meledak-ledak, ceplas-ceplos to the point dan tidak segan-segan ribut dengan mereka yang tidak benar meskipun sekarang sudah belajar melunak. Djarot terlihat lebih tenang pembawaannya. Tapi beberapa hari ini saya melihat sepertinya dia juga mau unjuk gigi dan menghadapi lawan politiknya. Bedanya dengan Ahok yang suka terang-terangan, Djarot menggunakan cara yang lebih halus tapi sebenarnya bikin skakmat, dan mematikan lawannya hingga tak berkutik lagi. Agen Judi Bola Terbaik
Terlihat jelas dari program Kartu Jakarta Lansia (KJL) yang sedang diributkan karena kubu Anies mengatakan program ini mirip dengan programnya. “Jadi kalau Pak Basuki-Djarot meniru ini adalah pesan untuk warga Jakarta bahwa Anies-Sandi bagus,” ucap Anies.
Dulu saat Ahok meresmikan Jakarta Creative Hub, dia berkomentar bahwa program ini adalah OKE OCE yang sesungguhnya, Anies pun memberikan komentar, “Itu OK OCE juga? Alhamdulillah kalau ada yang meniru, syukurlah kalau sudah ditiru. Ya Alhamdulillah, kalau pemerintah mau bekerja memfasilitasi pertumbuhan wirausaha ya kita bersyukur.”
Tapi Djarot yang memang pada dasarnya tenang-tenang pun hanya kalem dan tidak ambil pusing. “Kami untuk program lansia sudah kami sampaikan kebutuhannya, Rp 600.000. Paling gampang itu kan memang program KJP dikasih plus jadi KJP plus. Nanti program KJL dikasih plus jadi KJL plus,” kata Djarot. Game | Bola | QQ | Poker
Terlihat jelas dari program Kartu Jakarta Lansia (KJL) yang sedang diributkan karena kubu Anies mengatakan program ini mirip dengan programnya. “Jadi kalau Pak Basuki-Djarot meniru ini adalah pesan untuk warga Jakarta bahwa Anies-Sandi bagus,” ucap Anies.
Dulu saat Ahok meresmikan Jakarta Creative Hub, dia berkomentar bahwa program ini adalah OKE OCE yang sesungguhnya, Anies pun memberikan komentar, “Itu OK OCE juga? Alhamdulillah kalau ada yang meniru, syukurlah kalau sudah ditiru. Ya Alhamdulillah, kalau pemerintah mau bekerja memfasilitasi pertumbuhan wirausaha ya kita bersyukur.”
Tapi Djarot yang memang pada dasarnya tenang-tenang pun hanya kalem dan tidak ambil pusing. “Kami untuk program lansia sudah kami sampaikan kebutuhannya, Rp 600.000. Paling gampang itu kan memang program KJP dikasih plus jadi KJP plus. Nanti program KJL dikasih plus jadi KJL plus,” kata Djarot. Game | Bola | QQ | Poker
Waduh, tega sekali kau Pak Djarot menyindir dengan cara begini, hahaha. Nyindir halus, tidak pedas, tapi mematikan dan bikin skakmat. Siapa yang ajarin nih? Tapi jujur cerdik juga sih. Jujur saya ingin sekali mengetahui reaksi Anies-Sandi dilempari sindiran seperti ini. Kalau saya digituin, saya akan menangis di pojok kamar sambil makan Sari Roti. Disindir seperti ini mirip dilempari telur busuk, tidak sakit tapi baunya itu lho, kagak nahan, bisa terngiang-ngiang berhari-hari.
KJP plus yang diwacanakan Anies sebenarnya adalah KJP yang sudah diberi bumbu penyedap yaitu gabungan KJP dan KIP (program nasional). Sebenarnya ini bukan terobosan, melainkan kurang efektif, karena KJP dan KIP pada dasarnya sama dan tentunya saling tumpang tindih. Ada benarnya pemikiran Ahok bahwa nilai KJP lebih besar dari KIP sehingga tidak diperlukan lagi, dan juga KIP bisa disalurkan ke siswa lain yang lebih membutuhkan.
Logikanya, Jakarta sudah ada KJP tersendiri, lalu apakah kota-kota dan wilayah lain punya kartu sejenis? Tidak ada, makanya KIP adalah solusinya. Menimpakan KIP ke KJP sama saja mengurangi jumlah siswa dari wilayah luar Jakarta menerima bantuan tersebut. Saya tidak habis pikir mengapa Anies-Sandi tidak bisa berpikir sampai sejauh itu, dan juga katanya (konon) KJP plus dapat ditarik tunai. Siap-siap saja terjadi penyelewengan alias dana tidak digunakan semestinya.
Saya jadi bertanya-tanya apa tujuannya KJP plus itu? Rasanya seperti KJP yang cuma ditambahi pemanis supaya masyarakat menjadi sangat tertarik, padahal manisnya ini tidak baik untuk jangka panjang. Sangat disayangkan jika manisnya ini demi menarik simpati masyarakat, sungguh sangat disayangkan. Ahok juga pernah menyindir ini pada debat beberapa bulan lalu, dan meminta untuk tidak mengajari yang tidak benar pada masyarakat hanya untuk memenangkan Pilkada. Kembali lagi ke KJL, jika KJL versi Ahok-Djarot dananya 600.000, maka program bantuan untuk lansia milik Anies-Sandi sebesarnya 300.000 per bulan. Malah punya Ahok-Djarot lebih besar dua kali lipat.
Saya sempat berpikir begini, kenapa Djarot yang mulai beraksi memberi tembakan menohok seperti ini, langsung tepat ke sasaran dan menghujam jantung. Mungkin ada kaitannya dengan Ahok yang tidak bisa lagi leluasa seperti dulu. Sejak kasus Al-Maidah, pihaknya dan kubu Ahok menyadari ucapan dan tindakannya rawan dipelintir dan disalahkan. Ahok sedikit terkekang, dan tidak sebebas dulu saat mengatakan, “Pemahaman nenek lu.” Ditambah lagi ada yang suka nyinyir tak berhenti, mau tak mau Djarot yang turun tangan membereskan ini semua. Setidaknya lebih aman kalau Djarot yang menahan dan menyerang balik. Bandar Judi Casino Terpercaya
Seandainya Ahok tidak terkena kasus, mungkin ini akan menjadi lebih seru. Tak terbayangkan akan seperti apa balasan dari Ahok. Sudah pasti tembakan balasannya lebih pedas karena diisi peluru cabe rawit sepuluh kilo. Tapi sindiran Djarot ini pun sudah cukup menohok dan membungkam yang bersangkutan.
0 komentar:
Posting Komentar