PKB Tepis Gerindra soal Pencitraan: Rakyat Palu Rasakan Empati Jokowi - Keberatan dengan pernyataan Ali Mochtar Ngabalin yang menuduh Gubernur Sulteng Longki Djanggola pasif soal penanganan gempa, Partai Gerindra menuding Presiden Joko Widodo pencitraan. PKB menepis Gerindra. . AGEN CASINO KAISAR88
"Pencitraan gimana ya. Masyarakat Palu langsung merasakan empati dan kehadiran Pak Presiden kok," ujar Wasekjen PKB Daniel Johan via pesan singkat, Minggu (7/10/2018).
Menurut Daniel, pemerintah sudah punya standar operasional prosedur atau SOP dalam penanganan bencana dan itu menurutnya berjalan baik atau on the track. Semua kekuatan pemerintah untuk menangani gempa disebut Daniel sudah bergerak.
"Selain SOP ini, kehadiran Presiden Jokowi dalam setiap masalah kerakyatan apalagi bencana sangat penting dan itu dilakukan Pak Jokowi dengan segera tanpa tujuan lain selain memberi semangat, menunjukkan empati, dan memastikan semua proses bantuan dan pemulihan berjalan baik," tutur Daniel.
Daniel meminta semua elemen bangsa menyatukan langkah membantu penanganan korban gempa dan tsunami Palu dan wilayah lain di Sulteng. Dia pun mengungkit pesan capres Prabowo Subianto soal semangat persatuan.
"Pak Prabowo juga punya semangat yang sama. Kita letakkan dulu masalah politik, ini bukan urusan politik tapi kemanusiaan," sebut anggota DPR itu. AGEN BOLA KAISAR88
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengkritik pemerintah lambat menangani gempa Sulawesi Tengah. Kini Ali Mochtar Ngabalin balik mengkritik Gerindra yang seolah membiarkan Gubernur Sulawesi Tengah yang disebutnya tak hadir di tengah warganya sendiri. Padahal Gubernur Sulawesi Tengah adalah kader Gerindra.
"Apa Muzani lupa? Yang dibutuhkan itu juga motivasi kalian kepada Gubernurnya yang orang Gerindra itu. Dia itu Ketua Gerindra Sulawesi Tengah. Jangan Pasif dalam situasi seperti itu," kata Ngabalin.
Pernyataan Ngabalin ditanggapi anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade. Dia membandingkan kerja Longki dengan Jokowi.
"Bedanya Pak Longki nggak pencitraan bawa media seperti Pak Jokowi yang membangun pencitraan supaya terlihat bekerja tapi hasilnya tidak dirasakan masyarakat," kata Andre.
0 komentar:
Posting Komentar