Selalu Menyajikan Berita Terkini

Minggu, 11 Maret 2018

Realita Perceraian Ahok, Terkikisnya Idealisme Semu Para Pendukung

https://seword.com/urusan-hati/realita-perceraian-ahok-terkikisnya-idealisme-semu-para-pendukung-HyukFdfYz

Realita Perceraian Ahok, Terkikisnya Idealisme Semu Para Pendukung - Berbicara mengenai ekspektasi, siapa sih yang tidak ingin mempertahankan pemikirannya? Setiap orang tentu memiliki harapan. Setiap orang pasti menggantungkan dirinya kepada ekspektasi itu. Tetapi seringkali, ekspektasi itu salah sasaran. Impian, harapan, menggantungkan segala sesuatu yang berlebihan kepada orang, tentu akan berakhir kepada kekecewaan.

Selama ini kita melihat banyak sekali figur publik yang begitu dielu-elukan oleh para pendukungnya. Orang dengan karisma tertentu, membuat para pendukungnya begitu mengelu-elukan mereka. Sosok pemimpin karismatik yang begitu disegani, membuat pengikutnya sering lupa daratan. Lantas, salah siapa kalau begitu?  AGEN CASINO TERBAIK



Secara umum, tidak ada orang besar yang awalnya ingin menjadi besar. Mereka adalah orang yang biasa-biasa saja, hidup dari keluarga yang menjalankan prinsip sederhana. Namun ternyata, orang yang biasa-biasa saja itu, mendapatkan perhatian publik, karena kebiasaannya, ternyata membuat orang lain melihat mereka dengan cara tidak biasa.

Adalah Basuki Tjahaja Purnama, orang yang begitu dikenal di Indonesia. Bahkan dunia internasional pun mengenal dia, sebagai sosok pemimpin karismatik. Dengan lantang, ia melawan setiap kedzoliman yang ada. Tekanan kepada para koruptor busuk, membuat dirinya begitu dicintai oleh warga, sekaligus dibenci sekali oleh politisi busuk.

Ahok hidup di keluarga yang sederhana. Tradisi Tionghoa yang kental, dengan ajaran agama Kristen yang baik, membentuk dirinya lurus-lurus saja. Ia sekolah di sekolah Islam, yang melengkapi dirinya untuk mengenal kebinekaan, menghargai ajaran agama, tanpa harus terjun dan mualaf. Sebagai sosok ini, Ahok memiliki modal untuk memimpin kota.

Memulai karir politiknya di Bangka Belitung, sampai Jakarta, dengan pencapaian yang baik, membuat dirinya disegani. Semangat antikorupsi yang dijunjung tinggi, tak lepas dari ajaran Kristen yang ada. Menikah ketika istrinya berusia 20 tahun, merupakan sebuah tantangan tersendiri di hidup Ahok. AGEN BOLA TERPERCAYA

Menikah dengan Veronica Tan, tentu rasanya merupakan nikmat yang paling dirasakan oleh Ahok. Kehidupan pernikahan yang dijalankan, tidak mudah. Tentu tidak semudah mereka yang tidak menjadi politisi. Dikaruniai tiga orang anak, merupakan anugerah besar lagi dari Tuhan kepada Ahok dan Vero.

Namun pernikahannya harus kandas di tengah jalan. Mengapa? Tidak ada seorangpun yang dapat mengerti dengan tuntas, kecuali Tuhan, Ahok, dan Vero. Semua orang berhak menilai, mencaci, mendukung, dan bereaksi bagaimana saja. Tetapi, sudahkah kita mendoakan mereka?

Fakta gugatan perceraian ini, sungguh seperti menjadi sebuah bom waktu yang meledak-ledak. Bahkan saya pun sempat menganggap ini adalah hoax yang dibuat oleh kubu sebelah. Bahkan kabarnya, Vero siap hidup bersama pasangannya yang baru. Ini adalah fakta yang menggemparkan.

Sedikit orang yang menerima fakta ini. Mengapa bisa demikian? Jawaban sederhana dapat saya berikan di sini. Mungkin saja, para pendukung Ahok, rasanya terlalu menggantungkan ekspektasi yang tinggi kepada sosok manusia. Di dalam kekristenan, kita melihat bahwa teologi akan Kristus, seharusnya membuat kita sadar, bahwa kita terlalu lama mengimajinasikan sosok Ahok, dan meletakkannya seperti Tuhan. Setidaknya nyaris seperti Tuhan. Bagi saya, ini salah besar!

Bersandarlah kepada Tuhan. Jangan bersandar kepada apa yang kita imajinasikan kepada Ahok. Ahok itu sama seperti kita. Ia memiliki masalah. Tidak ada waktu untuk menghujat, bersedih, dan termenung. Ini fakta yang harus kita hadapi. Salah atau benarnya langkah yang diambil politik, kita tidak berhak memberikan penghakiman.

Penghakiman hanya milik Tuhan. Jika ada yang masih tidak menganggap perceraian Ahok hanyalah hoak, bangunlah. Sadarlah dalam ketertiduranmu. Dunia ini tidak seindah yang kalian pikirkan. Mungkin dengan kasus ini, Tuhan sedang memberikan kalian pelajaran, bahwa hidup ini harus senantiasa bersandar kepada Tuhan.

Jangan mau mengenal Tuhan, hanya dari aspek “teologi kemuliaan”, karena salib Kristus tidak berbicara sama sekali mengenai teologi kemuliaan versi manusia. Di atas salib yang memalukan itu, teologi salib terpancar. Kita tidak bisa melihat Ahok dengan kemuliaan versi dunia.

Percayalah, Ahok dan keluarganya, sedang menghidupi teologi salib, yang di mana mereka pun sedang bergumul. Mungkin bagi kalian yang masih tidak percaya, kalian hanya menganggap Tuhan kalian adalah Tuhan yang memberikan kebaikan saja. Sudahkah kalian belajar dari Ayub?



Share:

1 komentar:


  1. Sering Kalah.? Yuk Dari Pada Kalah Terus Boleh Untuk Mencoba Keberuntungannya Di Situs Kami Ya Bossku ..
    - Bonus Extra 100 %
    - Cashback 10% (Sportbook)
    - Bonus TurnOver 0,5% (IDNPOKER)

    Ayo Tunggu Apa lagi Guys.?? Segera Bergabung Bersama Kami Guys.
    Untuk info lebih jelas Silahkan hubungi CS kami Yang Online 24jam.!
    - Livechat : www 128cash net
    - Bbm : D1E0796E
    - Whatsapp : +855964070813

    Buruan Daftar Sekarang Juga Ya... aku tunggu guyss..

    BalasHapus

Blog Archive