Jaksa Agung: Tuntutan 2 Tahun untuk Buni Yani Terkait Vonis Ahok - Buni Yani dituntut dua tahun penjara dalam kasus ujaran kebencian. Jaksa Agung M Prasetyo menyebut besarnya tuntutan terhadap Buni Yani itu tak terlepas dari kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). AGEN POKER INDONESIA TERBESAR
"Saya sampaikan untuk kasus Buni Yani, JPU telah mengajukan tuntutan pidana selama dua tahun penjara. Pertimbangannya untuk keseimbangan karena bagaimanapun kasus ini tidak bisa dilepaskan kasus lain sebelumnya," ujar Prasetyo di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/10/2017). AGEN BOLA TERPERCAYA
Prasetyo mengatakan kasus Buni Yani tak bisa dilepaskan dari kasus Ahok. Ahok dipenjara 2 tahun akibat ucapannya di Pulau Pramuka tentang satu ayat dalam Surat Al-Maidah. Ucapan Ahok itu diviralkan Buni Yani melalui akun Facebook miliknya yang kemudian menjadi polemik besar.
"Ketika terdakwa kasus lain sebelumnya diputus hakim dengan dua tahun segera masuk, itu pula yang jadi pertimbangan jaksa bahwa harus ada keseimbangan," tegas Prasetyo. AGEN CASINO TERBAIK
"Kita mengacu ada teori sebab-akibat bahwa kasus yang satu tak akan terjadi kalau tidak ada kasus yang lainnya," imbuh dia.
"Saya sampaikan untuk kasus Buni Yani, JPU telah mengajukan tuntutan pidana selama dua tahun penjara. Pertimbangannya untuk keseimbangan karena bagaimanapun kasus ini tidak bisa dilepaskan kasus lain sebelumnya," ujar Prasetyo di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/10/2017). AGEN BOLA TERPERCAYA
Prasetyo mengatakan kasus Buni Yani tak bisa dilepaskan dari kasus Ahok. Ahok dipenjara 2 tahun akibat ucapannya di Pulau Pramuka tentang satu ayat dalam Surat Al-Maidah. Ucapan Ahok itu diviralkan Buni Yani melalui akun Facebook miliknya yang kemudian menjadi polemik besar.
"Ketika terdakwa kasus lain sebelumnya diputus hakim dengan dua tahun segera masuk, itu pula yang jadi pertimbangan jaksa bahwa harus ada keseimbangan," tegas Prasetyo. AGEN CASINO TERBAIK
"Kita mengacu ada teori sebab-akibat bahwa kasus yang satu tak akan terjadi kalau tidak ada kasus yang lainnya," imbuh dia.
0 komentar:
Posting Komentar