Sudah Besar, Tapi Kok Masih Susah Menelan Obat? Yuk, Intip Triknya - Wajar jika anak kecil kesulitan menelan obat berbentuk pil atau tablet. Namun, bagaimana jika masalah ini terjadi ketika sudah dewasa? Nyatanya, banyak juga orang dewasa yang masih susah menelan obat bentuk tersebut. Sebenarnya, kenapa ya sudah dewasa tapi masih susah minum obat?
Usia bukan jaminan, ada banyak orang dewasa yang masih saja susah menelan obat dalam bentuk pil atau tablet. Bukan tanpa penyebab, kondisi ini bisa saja terjadi akibat beberapa hal berikut ini:
Disfagia
Orang yang memiliki kesulitan menelan pada dasarnya disebut dengan disfagia. Disfagia membuat seseorang susah menelan baik saat menelan pil, makanan padat, bahkan minuman.
Umumnya disfagia adalah dampak dari masalah kesehatan lain, seperti stroke, operasi, atau refluks saluran pencernaan. Namun, alasan susah menelan obat kebanyakan bukan karena kondisi disfagia ini. AGEN BOLA,CASINO INDONESIA TERBESAR
Rasa takut
Jika sebelumnya memang disebabkan oleh ketidakmampuan menelan sesuatu, berbeda dengan alasan yang satu ini. Anda mungkin susah menelan obat yang berbentuk pil atau tablet karena takut tersedak.
Bila dipikir-pikir, Anda bisa menelan makanan padat dalam ukuran yang sama atau bahkan lebih besar daripada obat tersebut. Namun, kenapa giliran minum obat Anda tidak bisa?
Ya, tak seperti makanan yang bisa dikunyah, obat harus ditelan supaya tidak terasa pahit. Nah, hal ini sebenarnya membuat otak Anda tertekan dan menyebabkan timbulnya kecemasan saat menelan obat.
Menurut Stephen Cassivi seorang ahli bedah toraks di Mayo Clinic mengatakan bahwa menelan obat itu bisa jadi tantangan tersendiri untuk otak. Bagaimana caranya supaya tidak terkunyah tapi langsung masuk ke dalam kerongkongan.
Munculnya keraguan ini, membuat otot-otot di sekitar kerongkongan justru lebih tegang sehingga membuat obat jadi lebih sulit ditelan dan gagal masuk ke dalam. Bahkan Anda bisa saja refleks memuntahkan kembali obat tersebut. AGEN BOLA TERPERCAYA
1. Tetap tenang
Susah menelan obat akibat kondisi mental yang menghalangi ini perlu diselesaikan mulai dari pikiran terlebih dahulu. Ini memang terlihat klasik, tapi memang inilah akar masalahnya, dari cara seseorang berpikir, menimbulkan respon tubuh yang tidak sesuai.
Menurut Stephen Cassivi seorang ahli bedah toraks di Mayo Clinic, untuk mengatasi rasa takut ini, Anda harus berusaha rileks dan tenang dulu. Jangan sampai otot-otot kerongkongan menegang hingga obat susah masuk ke dalam.
Lalu, yakinkan diri bahwa Anda bisa menelan pil atau tablet tersebut dengan mudah. Pikirkan hal tersebut supaya Anda lebih terbiasa. AGEN CASINO TERBAIK
2. Benarkan posisi
Supaya lebih mudah, minum obat dalam posisi duduk tegak. Jangan sambil bersandar apalagi berbaring. Anda juga bisa memalingkan wajah ke samping agar obat lebih mudah masuk ke kerongkongan. Pasalnya, katup antara mulut dan kerongkongan dapat terbuka lebih lebar jika kepala sedang menengok ke samping.
3. Telan bersama makanan yang lunak
Dilansir dalam laman Harvard Health Publishing, Anda juga dapat mencoba menelan obat dengan meletakannya bersama puding, atau makanan lain yang bertekstur lukan. Teksturnya membuat Anda menelan pil dengan utuh. Anda dapat mencoba memotong pil agar berukuran lebih kecil juga untuk lebih memudahkan.
Akan tetapi, Anda tidak bisa sembarangan memotong obat atau membuka bungkus kapsul. Anda harus bertanya dahulu kepada apoteker boleh atau tidak. Sebab beberapa obat yang dilapisi lapisan enterik tidak boleh dipatahkan.
Lapisan ini merupakan lapisan khusus yang memperlambat penyerapan di dalam tubuh. Lapisan ini dibuat agar penyerapan obat di dalam tubuh terjadi secara bertahap dengan waktu yang lebih lama tidak langsung diserap semua dengan cepat.
Selain puding, beberapa orang juga ada yang minum obat dengan buah seperti pisang. Namun, pastikan juga terlebih dahulu dengan apoteker apakah obat tersebut menimbulkan interaksi obat dengan kandungan dalam buah. Sebab, beberapa obat ada yang bisa menimbulkan interaksi tersebut sehingga keefektifan obat bisa menurun atau jadi lebih kuat dari yang seharusnya.
0 komentar:
Posting Komentar