Cerita Staf soal Ahok yang Sarankan Nyaleg Lewat PDIP - Basuki T Purnama (Ahok) mendukung para stafnya yang memutuskan maju di Pileg 2019. Ahok memang menyarankan agar stafnya maju caleg lewat PDI Perjuangan. AGEN CASINO KAISAR88
Hal tersebut yang disampaikan oleh Ima Mahdiah, staf yang sudah bekerja untuk Ahok selama 8 tahun. Ima maju di Pileg 2019 untuk DPRD DKI dari Dapil X (Kembangan, Kebon Jeruk, Grogol Petamburan, Taman Sari dan Palmerah).
"Bapak (Ahok) sendiri yang minta saya masuk PDI Perjuangan. Beliau mengatakan, kalau mau berjuang ya lewat PDI Perjuangan," kata Ima kepada wartawan, Sabtu (1/9/2018).
Selama Ahok menjalani masa hukumannya di Rutan Mako Brimob, Ima selalu datang berkunjung setiap minggunya. Selain membahas soal masalah pekerjaan, Ima dan Ahok juga berbicara soal situasi terkini termasuk urusan politik.
Dalam diskusi keduanya, Ahok kerap membicarakan soal PDIP. Ima menangkap kesan, eks Gubernur DKI itu sangat terkesan dengan militansi kader-kader PDIP. Militansi itu terlihat saat kader-kader PDIP mendukung Ahok sepenuh hati di Pilgub DKI 2017 lalu.
"PDI Perjuangan punya kader militan sampai di bawah. Mereka tuh mau bekerja, meski kadang logistik belum tiba," ujar Ima menirukan perkataan Ahok. AGEN BOLA KAISAR88
Ima pun setuju dengan kisah Ahok itu. Sebab saat turun derah-daerah di DKI Jakarta, ia mengaku banyak menemukan kader PDIP yang sangat militan. Oleh karena itu, ia akhirnya memutuskan nyaleg dari PDIP di Pileg 2019.
"Di level ranting dan anak ranting, saya menemukan kader-kader banteng dengan semangat luar biasa. Saya pun jadi ikut semangat untuk bisa lolos ke DPRD DKI," ungkapnya.
Kepada Ima, Ahok terus menyemangati agar berjuang melalui PDIP. Bukan hanya karena militansi kader saja, PDIP sebagai partai nasionalis dianggap Ahok selalu berpegang teguh pada ideologi Pancasila.
Ahok juga sangat menghargai PDIP yang terus membelanya saat Pilgub DKI lalu. Saat itu, Ahok terseret dalam kasus 'penistaan agama' yang akhirnya membuat ia dihukum 2 tahun penjara.
"Bapak terkesan dalam Pilkada DKI yang lalu. Meski bapak diserang banyak pihak dengan isu SARA, PDI Perjuangan tetap berdiri pasang badan karena berpegang teguh memegang ideologi Pancasila," sebut Ima.
Ahok pun disebut sangat menghargai Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ima mengatakan, Ahok terus dibela Megawati meski kala itu sebagian kader ada yang tidak setuju mengusungnya di Pilgub DKI.
"Bapak merasa Ibu Mega sangat tulus sama dia, sama seperti ibu dan anak," ucapnya.
Ima mengaku, Ahok menjadi salah satu alasan ia terpanggil untuk berjuang melalui jalur politik. Ia kecewa karena ada banyak kebijakan Ahok yang bagus, kini tidak lagi diteruskan,
"Contohnya KJP (Kartu Jakarta Pintar) banyak yang lapor. Kita masih pegang nomor handphone pengaduan yang dulu. Mungkin masyarakat masih bingung mau ngadu ke mana, jadi masih ngadu ke kita, 'saya masih dipotong KJP-nya Pak'," urai Ima.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti soal pelayanan pengaduan warga di Balai Kota DKI. Saat ini, warga tidak bisa langsung memberikan pengaduan.
"Dulu bisa langsung ke Pak Ahok, sekarang bingung mau ke mana. Makanya saya ingin menjadi penyambung aspirasi warga DKI Jakarta," tutup Ima.
0 komentar:
Posting Komentar