Rian Ernest PSI: Mungkin Ada yang Ingin Bawa Saya ke Penjara - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Rian Ernest menyatakan sudah siap menjalani konsekuensi berpolitik. Ini terkait dengan pernyataannya tentang dugaan politik uang dalam proses pemilihan Wagub DKI yang diadukan ke polisi untuk tuduhan pencemaran nama baik.
Ernest yang juga eks staf khusus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok semasa menjabat Gubernur DKI itu mengaku berniat mencegah dan memberantas korupsi dengan pernyataannya itu. "Ikhlas menerima bahwa mungkin ada satu atau dua pihak yang ingin membawa saya ke penjara," katanya saat dihubungi, Jumat 19 Juli 2019. AGEN BOLA,CASINO INDONESIA TERBESAR
Ernest menyadari ada kawan dan musuh ketika masuk dalam dunia politik. Dia menambahkan, tak ambil pusing dengan dinamika politik dan menjalani baik buruknya dunia itu. "Ngapain kami bawa baper (bawa perasaan). Kami ikhlas aja," ujar dia.
Ernest dilaporkan terkait dugaan pencemaran nama atau penyebaran pemberitahuan bohong atas pernyataannya soal dugaan politik uang dalam proses pemilihan Wagub DKI Jakarta. Ia dilaporkan Ketua Fraksi Demokrat di DPRD DKI, Taufiqurrahman, dengan nomor laporan LP/4341/VII/2019/PMJ/Dit.Reskrimum tertanggal 18 Juli 2019.
Rian sebelumnya mengungkap potensi transaksi uang dalam proses pemilihan Wagub DKI pengganti Sandiaga Uno. Informasi itu diperolehnya dari dua elite politik yang tak disebutkan namanya.
Modus politik uang itu adalah anggota dewan yang menghadiri rapat paripurna pemilihan Wagub DKI akan menerima imbalan uang dalam jumlah tertentu. Tujuannya agar rapat paripurna memenuhi syarat kuorum sehingga bisa dilakukan voting.
Dia bersikukuh tak akan membeberkan identitas elite politik yang memberitahukan informasi dugaan politik uang pemilihan wagub DKI. Meski begitu, dia berujar, bakal menyampaikan apa yang diketahuinya saat diperiksa polisi. AGEN BOLA TERPERCAYA
Seperti diketahui proses pemilihan Wagub DKI yang baru masih berlarut. Penetapan calon melibatkan dua partai pengusung yakni Gerindra dan PKS. Setelah akhirnya menetapkan dua kader PKS sebagai calon, prosesnya kini masih berkutat dalam penentuan tata tertib rapat paripurna. Lalu Rian Ernest membuat jumpa pers mengkritik proses tersebut dan mengungkap dugaan transaksi dalam absensi rapat paripurna nanti.
0 komentar:
Posting Komentar